Dalam program Cahaya Bagi Negeri edisi spesial Tahun Baru 2024 ini, Mark McClendon dan Maria Kaesmetan membahas tentang “Resolusi Tahun Baru, Apakah Monumen Kebodohan atau Tekad yang Layak?” Menurut hasil survei JakPat di tahun 2022 yang dirilis oleh Katadata.com, mayoritas atau sekitar 68,8% orang Indonesia rutin membuat resolusi setiap tahun baru. Apa yang menjadi resolusi mereka?
Berdasarkan survei terhadap 1646 responden tersebut, sebanyak 61,1% responden punya resolusi untuk menabung lebih banyak. Berhubungan dengan resolusi yang pertama, sebanyak 46.8% berniat lebih hemat, 41,2% membuat resolusi untuk rutin berolahraga, 39.9% ingin menjaga pola makan sehat, 36.5% akan bersosialisasi atau menambah kenalan baru, 34% ingin mencapai berat badan ideal dan 32% ingin mencoba hobi baru.
Lalu berapa banyak orang yang berhasil mencapai resolusi tahun barunya? Menurut data yang dirilis oleh US news dan World Report 80% dari orang-orang yang memiliki resolusi di tahun baru gagal melanjutkan atau melaksanakan resolusi tersebut ketika sudah masuk bulan Februari.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Strava, sebuah aplikasi fitness tracking dan sosial media di 2019 lalu, menyatakan sebanyak 800 juta pengguna Strava menyerah dalam mencapai target resolusi mereka di tanggal 19 Januari. Hal ini memperlihatkan bahwa sangat mudah untuk membuat resolusi atau memulai sebuah kebiasaan baru, namun sangat sulit untuk bisa konsisten dalam mencapainya.
Lalu bagamana seseorang bisa mengubah hidupnya dan berhasil mencapai resolusi tahun barunya, seperti 19% orang di dalam survei? Inilah yang dibahas dalam diskusi dengan Pendeta Khristianto. Temukan jawaban selengkapnya di video berikut :
Tonton juga Program Cahaya Bagi Negeri Spesial Natal :
Cahaya Bagi Negeri Special Natal, Wonderful Christmas Tradition
Sumber : Jawaban Channel